Clock

Senin, 17 Januari 2011

Gunung Bromo, Probolinggo - Jawa Timur



Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Ribuan tahun yang lalu terdapat Gunung Tengger yang berdampingan dengan Gunung Semeru. Gunung Tengger kemudian meletus sehingga puncaknya terpapas dan bekas letusannya (kawah lama) membentuk padang pasir yang ditengahnya muncul 4 gundukan/tanah yang disebut dengan Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Batok, dan Gunung Ider-Ider. Dari ke empat gunung tersebut yang aktif hanya Gunung Bromo. Oleh karena itu "pegunungan tengger" sering disebut sebagai Gunung Bromo saja.

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar