Clock

Jumat, 19 November 2010

Laporan dari Berlin Tamasya dengan Bus Nomor 100

Berlin - Di Berlin, Jerman, beraneka bus wisata menawarkan tur keliling kota. Namun jika ingin berhemat, naik saja bus nomor 100. Anda bisa bertamasya keliling Berlin dengan tiket bus kota biasa.

Bus kota nomor trayek 100 paling terkenal di kalangan turis, karena banyak direkomendasikan dalam 'kitab suci' para backpacker semisal Lonely Planet atau Marco Polo. Ini adalah bus kota reguler dari perusahaan angkutan BVG, namun jalur trayeknya melewati belasan obyek wisata di Berlin. detikcom mencoba bus ini pada Selasa (29/9/2009).

Turis cukup membeli tiket 2,10 Euro (sekitar Rp 31.500) dan bebas naik turun bus dalam periode dua jam. Turis bisa juga membeli tiket harian 6,10 Euro (sekitar Rp 91.500), agar lebih leluasa menggunakan segala angkutan umum selama seharian. Dibandingkan dengan bus wisata yang menarik biaya 10 Euro, bus nomor 100 jauh lebih murah.

Bus nomor 100 melayani trayek Zoologischer Garten – Alexanderplatz. Para turis kebanyakan memulai tur dari terminal Zoologischer Garten alias kebun binatang Berlin. Nah, karena bus nomor 100 ini adalah bus tingkat, maka tempat duduk di lantai atas paling menjadi rebutan. Tentu saja hal ini demi mendapatkan pemandangan yang paling leluasa.

Meski demikian, bus nomor 100 seperti juga bus umum lain, tetap menyediakan tempat khusus untuk orang cacat. Ada juga tempat duduk lebar khusus untuk orang sakit, ibu dengan bayi atau orang kegemukan.

Selepas dari terminal, penumpang bisa langsung melihat Gedaechtnistkirche, gereja yang hancur dibom dan menjadi kenangan Perang Dunia II. Setelah itu bus meluncur ke taman kota paling luas di Berlin yaitu Tiergarten. Di Tiergarten bus akan melewati antara lain monumen Siegesseule, sampai Istana Bellevue yang merupakan kantor Presiden Jerman Horst Koehler.

Lalu di manakah kantor Kanselir Jerman Angela Merkel? Jangan kuatir, bus nomor 100 selepas Tiergarten akan melewati gedung DPR Jerman Bundestag. Kantor kanselir Bundeskanzleramt tepat berada di seberangnya.

Perjalanan pun berlanjut ke Unter den Linden, boulevard paling mahsyur di Berlin dengan jejeran pohon Linden (semacam jeruk Limau). Unter den Linden memiliki banyak bangunan bersejarah mulai dari gerbang persatuan Jerman, Brandenburger Tor, kampus Humboldt Universitat, sampai gedung opera.

Tamasya pun terus berlanjut. Bus nomor 100 akan melewati Museumsinsel. Ini adalah pulau di tengah sungai Spree yang memiliki 5 museum plus gereja Berliner Dom. Selepas itu, barulah bus akan mengakhiri perjalanan di kawasan belanja Alexanderplatz dengan daerah pejalan kaki yang luas dan menara TV Fernsehturm yang menjadi bangunan paling tinggi di Berlin.

“Ini perjalanan yang menarik dan murah. Hanya kalau bus kota biasa, memang tidak ada pemandu wisatanya. Jadi kita harus siap dengan buku panduan sendiri,“ kata Andre Martin (35), turis asal Prancis. (fay/nrl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar